Feodalisme dan Perkembangan Ideologi Modern
Louis Althusser (1918–1990) mengatakan sejarah Ideologi ada sejak manusia lahir. Bentuk Ideologi adalah harapan, cita — cita, mimpi dan ilusi atau mucul dari alam bawah sadar. Dan pengertian ideologi secara fundamental berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua kata: Ideos dan Logis. Ideos artinya pemikiran dan logis artinya logika, ilmu, pengetahuan. Jadi dapat di definisikan ideologi merupakan ilmu mengenai keyakinan dan cita — cita.
Buku sejarah Intelektual ini menjadi buku yang menarik untuk di baca oleh pemula yang ingin mengetahui lebih dahulu awal mula pemikiran — pemikiran itu berkembang. Terdapat banyak penjelasan yang kiranya akan mudah di mengerti oleh para pembaca pemula. Dalam buku ini Leo Agung S selaku penulis menjabarkan dengan simpel dan mudah di mengerti awal mula berkembang pemikiran hingga perkembangan teknologi dan pengaruhnya di zaman ini. Terdapat tujuh Bab yang di bahas dalam buku sejarah intelektual ini mulai dari bagaimana munculnya sejarah Intelektual hingga bagaimana Ideologi — ideologi berkembang zaman itu.
Feodalisme
Dan disini hanya akan fokus bagaimana ideologi feodalisme dan ideologi modern berkembang, terdapat poin — point penting yang menjelaskan bagaimana feodalisme dan perkembangan ideologi modern, dimana saat itu sebelum adanya negara republik seperti saat ini, ideologi yang di anut oleh sebagian besar negara saat itu adalah Ideologi Feodalisme. Ideologi Feodalisme sendiri adalah ideologi suatu sistem politik dan militer yang merupakan dasar bagi pemerintah lokal, keadilan, pembuatan undang — undang, pembuatan angkatan perang dan seluruh kekuasaan berada pada eksekutif. Lain halnya dengan pendapat orang — orang Marxis, ideologi feodalisme menurut mereka adalah suatu tingkatan yang lebih maju dari pada masyarakat budak.
Feodalisme sendiri berasal dari kata Feudum atau fief yang berarti “barang yang pinjamkan” yang berupa tanah dan umumnya berasal dari raja. Yang berlaku saat itu karena raja mempunyai tanah yang begitu luas lalu di sewakan kepada penyewa tanah, mereka disebut vasal. Dari situ raja hidup dalam lingkaran orang — orang yang penyewa tanah, baik yang terdiri dari orang — orang awam atau kaum agamawan. Dan semua itu terikat oleh raja, semua keperluan raja di penenuhi oleh para penyewa tanah tersebut dengan pemberian upeti; berupa uang, tentara, dan pelayanan — pelayanannya. Hal itu sebagai imbangan jasa atas tanah yang mereka terima.
Para penyewa tanah (Vasal) itu kemudian membagikan tanah hasil sewaan dari raja kedalam fief — fief yang lebih kecil dan menyewakan lagi kepada subvasal yang sering kali disebut Vasal kedua. Dan sebagaimana aturan yang diterapkan Raja pada vasal — vasalnya, begitu juga dengan fief menerapkan hal yang sama oleh fief — fief kepada vasal kedua. Memungut upeti, hasil dari panen dari tanah yang disewakan dan seterusnya.
Perkembangan Ideologi Modern
Dalam perkembangan masyarakat dari masa kuno saat manusia tidak tinggal tetap dalam satu wilayah atau berpindah — pindah (Nomaden) hingga saat ini. Kita sudah mengenal berbagai macam ideologi yang mempengaruhi manusia, bangsa dan negara. Dari Feodalisme, Kapitalisme, Sosialisme, Komunisme, Anarkisme, Imprealisme, Kolonialisme. Akar dari perkembangan pemikiran tak lepas dari ideologi feodalisme yang mana bentuk negeranya adalah sistem monarki. Monarki sendiri sistem kerajaan yang memimpin secara absolut dan hal itu menimbulkan pemberontakan dari para kaum intelektual yang menghendaki kebebasan, berangkat dari kegelisahan dan keadaan yang mengungkung itu, maka lahirlah liberalisme yang mana semua individu mempunyai hak yang sama dan bebas melakukan apa saja sesuai kehendaknya, baik kebebasan politik, ekonomi, maupun agama.
Kemudian paham liberal ini berkembang menjadi kebebasan individu yang turut mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia. Baik itu aspek ekonomi politik, agama dan di aspek ekonomi lalu mucul paham Kapititalisme yang mana paham ini menekankan pada kepentingan modal dan digunakan untuk memperbesar usaha, orientasinya adalah bagaimana mengakumulasi modal dan menjadi modal yang baru dan seterusnya. Kapitalisme sendiri ideologi yang hanya memperkaya segelintir orang yaitu kaum borjuis. Berangkat dari ideologi kaptalisme yang sangat menghegemoni kehidupan sosial masyarakat saat itu lalu mencullah tandingan dari kapitalisme yaitu lahirnya ideologi sosialisme yang menghendaki kehidupan manusia yang makmur dengan semboyannya “All Man are Brothers”. Tetapi ideologi sosialisme masih menghendaki kepemilikan pribadi dan masih mengakui hak — hak individu oleh sebab itu lahirlah paham komunis yang lebih mementingkan kepentingan bersama. Paham komunis ini berpapijak pada ajaran Karl Marx atau yang disebut ajaran Marxis dan kemudian paham ini berkembang pesat di eropa.
Kapitalisme yang telah berkembang pesat di negara — negara eropa saat itu kemudian memunculkan ideologi Imprealisme dengan target negara — negara di kawasan asia dan afrika yang masih belum berkembang baik dari segi ekonomi, sosial dan politik untuk di jadikan negara koloni. Seperti yang kita ketahui Imprealisme dan kolonialisme mengakibatkan berbagai macam kekacauan dan penderitaan di negara — negara jajahaanya hal itu menimbulkan munculnya paham nasionalisme. Akibat kekejaman yang di lakukan negara — negara imprealisme dan kolonialisme itu, muncullah gerakan — gerakan dari kaum terpelajar yang ada di kawasan bangsa yang terjajah sebut saja di Indonesia para bangsa kita, seperti Bung Karno, Hatta, Tan Malaka dan seterusnya. Lalu di India kita kenal Mahatma Gandhi, di Afrika selatan ada nama Nelson Mandela. Di tangan para kaum terpelajar itu kemudian muncul paham demokrasi di negara terjajah.
Lalu saat menjelang perang dunia II pecah, muncul ideologi baru yaitu fasisme. Negara — negara yang tergabung dalam ideologi fasisme adalah, Jerman, Italia, Jepang yang berhadapan dengan kelompok sekutu kemudian pecahlah perang dunia ke II. Dan setelah negara — negara fasis tersebut kalah tinggalah dua ideologi yang bertarung, Blok Barat dengan ideologi kapitalisme yang di pimpin oleh Amerika dan sekutunya dengan motto “Declaration of Independent” melawan Blok Timur dengan ideologi Komunisme yang di pimpin Uni Soviet dan sekutunya dengan “Manifesto Communism” nya. Kemudian kita kenal dengan era perang dingin “Cold war”.
Setelah runtuhnya tembok berlin Jerman yang memisahkan antara dua penganut ideologi yang berbeda antara Jerman barat dan Jerman Timur dimulai pada tahun 1989 sampai benar — benar runtuh pada tahu 1991 dan itu menandai runtuhnya ideologi Komunisme. Dengan runtuhnya tembok pemisah itupula yang menjadi kran pembuka bagi kedua negara yang terpisah itu untuk menyatukan diri kembali di bawah ideologi demokrasi liberal (Kapitalisme). Hal itu pula yang di jelaskan oleh Francis Fukuyama dalam bukunya yang berjudul “The End of History and the Last Man” era dimana berakhirnya suatu sejarah ideologi dan tidak ada yang mampu menandingi ideologi Kapitalisme atau Demokrasi liberal.
***
Refrensi:
Agung S Leo (2016) Sejarah Intelektual, Jogjakarta: Ombak
Fakih Mansour (2002) Jalan Lain: Manisfeto Intelektual Organik, Jogjakarta: Pustaka Pelajar