Mengenal Filsafat Melalui Buku “Sebelum Filsafat”

Teman Bercerita
4 min readApr 20, 2019

--

google.co.id

Disuatu senja dikota yang dingin, Malang. Saat itu saya berniat membeli novel sebagai penghibur diakhir pekan, sudah kutulis beberapa daftar novel yang akan saya beli, namun rasanya akan membosankan jika saya hanya pergi sendiri, tanpa pikir panjang sebelum ketoko buku indie dikota saya sempatkan untuk mampir ke kontrakan salah satu teman, kebetulan saat itu cuacanya sangat bersahabat dan akan lebih seru jika ada teman bercakap ditoko buku sembari memilih — milih buku.

Bak gayung bersambut temanku itu mengiyakan ajakanku, tetapi sebelum kami berangkat, temanku melontarkan pertanyaan yang sangat asing bagiku saat itu pasalnya ia sangat tidak suka membaca dan tiba — tiba saja minta rekomendasi buku Filsafat. Ia bertanya “Bro, kalau mau mengenal filsafat, harus mulai dari mana? Apa ada buku pengantar filsafat yang ringan dan mudah dimengerti?”

Sontak saya tersenyum cengigisan setelah mendengar pertanyaan temanku itu, “Begini saja, lebih baik kita ketoko buku sekarang, nanti pasti ada buku yang bisa saya rekomendasikan buatmu untuk mengenal filsafat” Jawabku.

Sesampainya dilokasi, kami memilih buku dari rak satu ke rak selanjutnya bak orang kesetanan, dari rak buku sastra, ke buku politik, dari rak buku politik ke buku filsafat, dan saya telah menentukan pilihan saya pada novel karangan Umberto Eco “The Name of Rose”. Namun saat itu saya agak kesulitan untuk memilih buku pengantar filsafat yang pas untuk temanku saat itu pasalnya begitu beragam jenis buku — buku pengantar filsafat, dari bukunya Louis Kattsoff dan buku — buku pengantar Filsafat lainnya.

Saya kembali memilah — milah dirak buku filsafat barangkali ada buku yang belum saya jamah pikirku, dengan teliti saya memilih dan akhirnya buku dengan cover yang unik dan warna yang cukup menarik, yaitu buku “Sebelum Filsafat” menjadi buku yang saya rekomendasikan untuk temanku.

Apa Itu Filsafat?

Rumah Filsafat

Berpikir, berefleksi, dan merenunglah! Pahami hidupmu dan ujilah pengetahuan serta keyakinanmu! Maka, kamu akan mengerti apa itu “Filsafat” karena sebenarnya aktivitas — aktivitas itulah yang disebut sebagai “berfilsafat”

“Filsafat pada awalnya adalah sebentuk rasa cinta; cinta pada kebijaksanaan. Sementara nilai penting dalam buku ini sebenarnya terlatak hanya dalam “provokasi” — nya kepada mereka yang tertarik belajar dan mendalami filsafat. Buku ini ingin mengantarkan pembacanya untuk siap secara mental dan memahami hal — hal penting yan perlu disiapkan dalam belajar filsafat. Itu Saja”

Sebelum Filsafat

Apa pentingnya Filsafat di masa kini, disaat sebagian orang menggunakan logika ekonomi untuk mengukur pencapainya suksesnya seseorang? Kenapa banyak orang yang jengkel dengan filsafat? Kenapa filsafat dianggap oleh sebagian orang ilmu sesat? Kenapa orang — orang yang menghakimi filsafat itu menganggap filsafat sesat padahal mereka sendiri belum mempelajarinya? Maka dari itu sebelum kita menghakimi perkara alangkah baiknya kita terlebih dahulu mengetahui secara utuh sebelum menghakiminya. Alangkah baiknya menekuninya dulu sebelum menganggap sesat.

Buku “Sebelum Filsafat” ini nampaknya menjadi buku yang wajib bagi seseorang yang ingin mengenal lebih dekat filsafat, buku yang bagus dipelajari oleh pemula jika tertarik dengan filsafat, buku yang perlu di pelajari oleh orang yang mengecap filsafat sesat. Buku “Sebelum Filsafat” ini ditulis oleh Fahruddin Faiz, penyunting: Kaha Anwar & Ainia Prihantini. Diterbitkan oleh MJS Press, Jogjakarta. 2013.

Dalam buku ini terdapat bab — bab yang sekiranya akan mudah para pembaca pemula untuk mengetahui filsafat lebih jauh, dengan bahasa yang ringan dan tidak ngjelimet seperti halnya buku — buku pengantar filsafat lainnya. Itulah kelebihan buku ini! Santai, dan tidak bikin puyeng dan mampu membuat para pemula mudah menyerapnya.

Terdapat 15 bab dalam buku “Sebelum Filsafat” ini. (1) Apa itu Filsafat? (2) Mengapa Harus Filsafat? (3) Siapa yang Butuh Filsafat? (4) Filsafat: Antara Produk dan Alat (5) Menjadi Bijaksana dengan Filsafat (6) Petak — Petak “Sawah” Filsafat (7) Dari Mitos Menuju Logos (8) Sikap Mental Seorang Filosof (9) Ten Commandments Filsafat (10) Beriman Sambil Berfilsafat (11) Membaca Teks Filsafat (12) Menulis Teks Filsafat (13) Siap Menjadi Filosof? (14) Apa yang Diperoleh dari Filsafat? (15) Mutiara — Mutiara Filsafat.

Saya kira inilah buku yang sangat layak bagi seseorang yang begitu awam dengan filsafat tetapi ingin mengenal filsafat dengan cara yang mudah dan ringan. Seperti yang ditulis dalam Prolognya:

“Tidak semua orang suka teh atau kopi, begitupun terhadap filsafat. Pekatnya kopi yang telah diseduh atau mengeluarkan aroma teh tidak berarti mencirikan kenikmatannya. Layaknya pula mendalami filsafat, seseorang tidak serta — merta langsung paham, apalagi berubah seperti pecinta kebijaksanaan sebagai arti kata “philo” dan sophia” membutuhkan proses, dan proses menapaki dunia filsafat setidaknya tercermin dalam buku ini”

Sebagai penutup saya ingin mengutip kata — kata dari Louis O. Kattsoff dalam buku pengantar Filsafatnya “Filsafat membawa kita kepada pemahaman. Sementara itu, pemahaman membawa kita kepada tindakan yang layak”

***

--

--